Review: (Budget Friendly) Wedding Venue Around Bekasi

Hai Halo! Masih dalam rangka Idul Fitri, jadi sebelumnya saya mau ucapkan mohon maaf lahir batin, terutama jika ada post blog yang (tanpa sengaja) menyinggung 😆.

Anw, saat liburan lalu, sepupu saya nanya-nanya soal vendor pernikahan. Kyaaaaa! Senang ih dengar berita bahagia! Saya jadi teringat kalau saya belum kupas tuntas tentang vendor nikah sesuai janji sebelumnya. Hahaha maaf sini orangnya pelupaaa. Okelah tanpa basa-basi lebih banyak lagi, mari kita mulai saja! Kita bahas venue dulu yaaa.

[baca tentang pilihan vendor nikah saya yang budget friendly di sini ya] 

Pilah-pilih Venue

Jadi sejak dulu, saya memang nggak pernah ingin nikah di gedung. Karena masif dan kesannya ‘kotak’ gitu. Mau didekor seperti apapun, gedung ya gedung, begitu doang. Eh ini pendapat saya aja loh ya… Mungkin saya aja yang agak aneh seleranya hahaha.

Seperti yang pernah saya ceritakan sebelumnya, saya ngidam banget outdoor wedding. Eh giliran ketemu venue outdoor wedding di Bekasi yang gemes dan affordable (baca review saya soal Omah Kebon Bekasi di sini), Mamake (maksudnya ibu saya tersayang) nggak setuju 😂 jadi ya wassalam hahaha. Tapi teteup aja saya keukeuh cari venue outdoor lain buat pembanding.

Kami sempat survey dan tanya-tanya ke Taman Century Sport Club, di Taman Century 1, dekat dengan Revo Town. Kisaran harganya sekitar 10jutaan untuk venue saja. Tapi kita bebas bawa katering dan vendor dekor dari luar. Lumayan lucu buat pool party malam hari. Tapi lagi-lagi Mamake (pastinya) nggak setuju, jadi venue ini pun dicoret. 😂

Akhirnya saya bilang ke Mamake, kalau nggak boleh outdoor, saya cuma mau di Aula Masjid Al Azhar. Titik. Kebetulan saya sekolah di Al Azhar Jakapermai, Bekasi, dari TK 😆 jadi ceritanya cinta almamater hehehe. Saya juga pernah menghadiri syukuran pernikahan teman di Aula Masjid Al Azhar Jakapermai, dan saya suka banget ambience-nya. Syahdu, tenang, mungkin karena di rumah ibadah kali ya. Tapi memang, banyak pilar sehingga ruangan yang tidak terlalu besar, makin berasa sempit.

Adik saya mengusulkan Aula Masjid Al Azhar Summarecon Bekasi. Benar juga, arsitektur masjid Al Azhar Summarecon Bekasi lebih minim pilar, seperti masjid di Timur Tengah. Desain masjidnya pun cantik dengan dinding terracotta dan ada kolam di belakang mimbar (fyi, arsiteknya Ridwan Kamil katanya). Lokasinya pun dekat rumah. Lucunya meski hampir tiap minggu saya dan keluarga ikut pengajian di masjid ini, saya nggak pernah masuk ke aulanya di lantai basement. Baru masuk ya saat survey venue ini.

Sayangnya HP saya yg digunakan untuk ambil foto-foto aula hilang saat resepsi nikah. Jadi ini foto dari web yayasan Syiar Bangsa (yayasan pengelola Al Azhar Summarecon Bekasi) ya. Dari segi ruangan, aula masjid Summarecon lebih luas daripada masjid Jakapermai dan lebih ‘plong’.

penampakan bagian dalam aula Masjid Al Azhar Summarecon Bekasi

Biayanya bersahabat, sekitar Rp 5juta untuk sewa aula setengah hari. Masih ada tambahan tenda, sound, kursi, karpet dll. Tapi tetap saja terhitung murah, nggak heran waiting list-nya panjang. Aula Masjid Al Azhar punya rekanan vendor katering dan dekor, tapi mereka menerima vendor luar juga kok. Oiya, biasanya pihak masjid tidak bersedia melayani pernikahan di hari Minggu siang karena ada pengajian Dhuha, jadi para calon manten diarahkan bikin acara di hari Sabtu. Jika mau tanya-tanya lebih lanjut, bisa langsung mendatangi ruang DKM di sebelah tangga masjid. Para DKM sangat ramah dan helpful.

Karena sudah sreg, kami pun book tanggal yang diinginkan. Untungnya belum sempat bayar dp, karena beberapa hari kemudian…. Mamake usul untuk pindah ke venue lain yakni Griya Wulan Sari 😅. Jreng jreng!

Griya Wulan Sari

Sejujurnya saya awalnya nggak sreg sama venue ini, karena saya sering lewat di depannya dan ada papan rekame bertuliskan paket nikah murah di depannya 😂. Saya nggak mau ketahuan kalau nikahan saya murah meskipun memang tight budget bwahaha. Shallow abisss. Untungnya mas Cumik orangnya selow dan tukang bercanda, dengan santainya malah dia bilang, “Ya kalau ntar ada yang komen ‘Nikahan lo murah banget cuma 39 juta! ‘ tinggal jawab, ‘Eits kata siapa, nikahan gue lebih murah lagi, cuma 38 juta!'” Hahaha saya jadi lebih tenang.

ini lho papan reklame harga yang saya maksud 😆. Fotonya diambil dari sini. 

Dan setelah survey, tempatnya oke juga. Ada aula indoor, area saung, dan ada area outdoor juga, dilengkapi dengan payung dan meja kayu. Lucu jugaa. Ini foto-foto dari blogwalking sesama capeng customer Griya Wulan Sari (selanjutnya kita sebut GWS) ya, secara HP aku raib huhu.

area taman outdoor. Foto diambil dari sini. 

area saung, bisa digunakan untuk ruang makan lesehan. Foto dari sini.

ini penampakan template pelaminan standar GWS. Kami memutuskan tidak menggunakan karpetnya dan mengubah dekor sedikit agar berkesan rustic. Foto dari sini.

Beberapa bagian aula indoor memang perlu diperbaiki, seperti kaca depan yang retak, atau dinding yang agak kelupas. Tapi bukan major issue kok. Pihak keluarga manten juga bisa menggunakan area di lantai 2 untuk ruang rias dan untuk istirahat keluarga. Selain itu, di venue juga tersedia musholla dan toilet bersih.

[baca juga post tentang vendor dekorasi langganan GWS di sini]

Mamake kelihatannya suka banget sama venue ini. Saya sih OK aja, selain karena semi outdoor (teteup loh keukeuh) kapasitasnya juga lebih besar dari Aula Masjid Al Azhar. Selain itu karena GWS adalah restoran, makanannya dijamin lebih fresh dibanding katering di gedung atau aula. Terbukti saat hari H, banyak yang memuji makanan pernikahan kami (memang enak sih 😋)

Ngomong-ngomong, ternyata paket nikah di GWS nggak semurah yang saya kira 😂. Di tahun 2016, harganya mulai dari 49 juta untuk 300 orang (bukan 300 undangan loh yaaa).  Harga tersebut sudah termasuk 5 macam pondokan (masing-masing 100 porsi), busana pengantin dan orang tua, pelaminan serta dekor standar dan dokumentasi. Namun karena jumlah undangan kami lebih banyak, tentunya kami harus menambah jumlah porsi makan dan pondokan, baik saat akad maupun resepsi. Kami juga menambah biaya dekor karena kami nggak mau menggunakan template dekor standar GWS. Kami juga request tambahan make up untuk keluarga dan seragam penerima tamu. Ujungnya biayanya jadi lumayan, namun alhamdulillah masih masuk budget. Tabungan saya dan Mas Cumik masih bisa lah meng-cover hehehe.

Saya bersyukur banget dapat venue seperti Griya Wulan Sari. Murah dan paketnya sudah komplit mencakup ini itu. Tips tambahan dari saya, bagi yang ingin sukses melangsungkan pernikahan di GWS, capeng harus bawel! Minta ini itu, nego ini itu, kalau nggak ya dekorasi kalian akan biasa aja – menggunakan template standar dekor yang kurang kekinian serta attire dan riasan kalian akan segitu doang. Bahkan saran saya, saat fitting attire dengan vendor rias rekanan GWS, capeng sebisa mungkin harus minta coba semua attire yang ada hehehe. Seriuuuus, kalau nggak kebaya kalian akan itu-itu aja. Jangan lupa tes make up dan tes food! Mungkin karena kebanyakan capeng yang lain pasrah aja ikut template standar dari GWS, jadi vendor-vendor rekanan mereka juga ikutan pasrah. Padahal kalau kita request, kita bisa dapat servis lebih tanpa biaya tambahan. Contohnya saya, dapat gown dan kebaya cantik sewa perdana tanpa membayar ekstra 😆.

Kalau berminat menggunakan GWS, bisa hubungi langsung manager restonya, namanya Bp. Handoyo. Nomor telepon bisa pm aku atau langsung ke venue ya. Bisa juga hubungi keluarga pemiliknya, namanya Mba Icha. Fyi, keluarga pemilik GWS juga memiliki beberapa gedung dan restoran lain di sekitar Bekasi. Bisa pilih yang sesuai keinginan atau tema pernikahan kalian.

Next post saya akan ulas mengenai dekorasi ya. Penampakan GWS pun jadi lebih cantik berkat bantuan vendor dekorasi kami. ‘Til next post!